Nama : Seli
Kusuma Wradani
Nim : 22836005
Kelas : PTI 2_B
Konsep
Perencanaan Pembelajaran
Salah satu cara untuk
mewujudkan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien yaitu dengan membuat
perencanaan pembelajaran dengan membuat dokumen rasional yang disusun secara
tersistematis mengenai perkembangan peserta didik. Tentu dalam pelaksanaan dari
semua program dan kegiatan pembelajaran juga memerlukan perencanaan
pembelajaran. Oleh karena itu, para pendidik diharapkan mampu untuk menyusun
perencanaan pembelajaran agar dapat secara optimal memiliki kesiapan
untuk engembangkan proses ngajar mengajar dalam perencanaan pembelajaran.
Pentingnya perencanaan pembelajaran untuk para pendidik dalam melaksanakan
tugasnya, salah satunya untuk menjadi proyeksi agar terkoordinasi komponen
pembelajaran.
Perencanaan berasal dari
kata “rencana” yang berarti pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan.
Menurut Ely sebagaimana dikutip Sanjaya mengatakan bahwa perencanaan itu pada
dasarnya suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang
diharapkan.1 Pendapat di atas menggambarkan bahwa setiap perencanaan dimulai
dengan menetapkan target atau tujuan yang akan dicapai, selanjutnya berdasarkan
penetapan target atau tujuan tersebut dirumuskan bagaimana mencapainya. Sejalan
dengan itu, Terry (1993) mengatakan bahwa perencanaan adalah penetapan kegiatan
yang harus dilakukan kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.Reigeluth
sebagaimana dikutif Salma (2007) membedakan perencanaan dengan pengembangan. Ia
menyatakan pengembangan adalah penerapan kisi-kisi perencanaan di lapangan.
Kemudian setelah uji coba selesai, maka perencanaan tersebut diperbaiki atau
diperbarui sesuai dengan masukan yang telah diperoleh.
Sementara
itu, pembelajaran berasal dari kata instruction yang banyak digunakan dalam
dunia pendidikan di Amerika Serikat. Kata instruction banyak dipengaruhi oleh
aliran pskologi kognitif-holistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber
kegiatan. Di samping itu, kata instruction dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi yang diprediksi dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari segala
sesuatu, dan peran guru berubah menjadi fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Gagne (1992) bahwa pembelajaran
merupakan. perangkat peristiwa yang dilakukan guru untuk mengelola fasilitas
dan sumber belajar yang tersedia agar dapat dimanfaatkan siswa dalam
mempelajari sesuatu. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan upaya membelajarkan
siswa dan perancangan pembelajaran merupakan penataan upaya tersebut agar
muncul perilaku belajar. Dalam kondisi yang tertata: tujuan dan isi
pembelajaran jelas, strategi pembelajaran optimal, akan amat berpeluang
memudahkan belajar. Di pihak lain, peranan pendidik akan menjadi semakin
kompleks, ia bukan hanya sebagai salah satu sumber belajar tapi juga harus
menampilkan diri sebagai seorang ahli dalam menata sumbersumber belajar lain
serta mengintegrasikannya ke dalam tampilan dirinya. Pendidik harus mampu
menampilkan diri sebagai satu komponen yang terintegrasi dari keseluruhan
sumber belajar.Ini berarti kurang tepat kalau dikatakan bahwa pembuatan
perencanaan pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan mengajar. Perencanaan
pembelajaran bukan untuk itu, akan tetapi untuk memudahkan peserta didik
belajar. Peserta didik yang selayaknya dijadikan kunci akhir dalam menetapkan
mutu suatu perencanaan pembelajaran.
Dari kedua makna tentang konsep “perencanaan”
dan “pembelajaran”, Sanjaya menyimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah
proses pengambilan keputusan secara rasional tentang tujuan pembelajaran
tertentu dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada potensi
dan sumber belajar yang ada.3 Menurut Soekamto, perencanaan pembelajaran ini
merupakan suatu proses untuk menentukan metode pembelajaran manakah yang lebih
baik dipakai guna memperoleh perubahan yang diinginkan pada pengetahuan dan tingkah
laku serta keterampilan peserta didik dengan materi dan karakteristik peserta
didik tertentu. Gentry (1994) mengatakan perencanaan pembelajaran adalah suatu
proses yang merumuskan dan menentukan tujuan pembelajaran, strategi, teknik,
dan media agar tujuan pembelajaran umum tercapai. berapa karakteristik.
perencanaan
pembelajaran merupakan hasil dari proses berpikir, artinya suatu perencanaan
pembelajaran disusun tidak asalasalan akan tetapi disusun dengan
mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat berpengaruh, di samping
disusun dengan mempertimbangkan segala sumber daya yang tersedia yang dapat
mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Kedua, perencanaan
pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Ini berarti fokus utama dalam perencanaan pembelajaran adalah
ketercapaian tujuan. Ketiga, perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian
kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itulah,
perencanaan pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman dalam merancang
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Dari berbagai pendapat tersebut, maka
dapat dikatakan bahwa perencanaan pembelajaran merupakan suatu pendekatan yang
sistematis yang mencakup analisis kebutuhan pembelajaran, perumusan tujuan
pembelajaran, pengembangan strategi pembelajaran, pengembangan bahan ajar,
serta pengembangan alat evaluasinya dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan. Dick dan Carey menyatakan bahwa konsep pendekatan sistem
merupakan landasan pemikiran dari suatu perencanaan pembelajaran.
Secara
umum pendekatan sistem terdiri atas analisis, desain, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi.Perencanaan pembelajaran mencakup seluruh proses
yang dilaksanakan pada pendekatan sistem. Teori belajar, teori evaluasi, teori
pembelajaran merupakan teori-teori yang melandasi perencanaan pembelajaran.
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pembelajaran merupakan suatu pendekatan yang sistematis yang mencakup analisis
kebutuhan pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran, pengembangan strategi
pembelajaran, pengembangan bahan ajar, serta pengembangan alat evaluasinya
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Sumber
Degeng, Nyoman S. “Desain Pembelajaran”. Materi Pelatihan
Pekerti. Malang: Universitas Negeri Malang, 2000.
Komentar
Posting Komentar