Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran

 

Nama   : Seli Kusuma Wardani

Nim     : 22836005

KelasPTI_2B

Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran

 


·         Pengertian prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran

prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Dalam KBBI Pengertian prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran adalah asas kebenaran yang menjadi pokok dasar  berpikir, bertindak dan sebagainya. Dalam Bahasa inggris prinsip di sebut principle yang berarti a truth or belive that is accepted as a base for reasoning or action yang artinya kebenaran atau keyakinan yang diterima sebagai dasar penalaran atau Tindakan

Ada beberapa prinsip pembelajaran yang telah diakui dalam pendidikan. Prinsip-prinsip ini membantu dalam merancang lingkungan pembelajaran yang efektif dan memastikan bahwa siswa memperoleh pemahaman yang mendalam dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa prinsip pembelajaran utama

1. Relevansi Materi yang diajarkan harus relevan dengan kehidupan siswa dan pengalaman sehari-hari mereka agar mereka dapat melihat kegunaan langsung dari apa yang mereka pelajari.

2.Aktivitas Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan seperti diskusi, proyek, dan eksperimen, bukan hanya pendekatan pasif seperti kuliah atau penugasan membaca

3. Keterlibatan Mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan memotivasi mereka dan menciptakan lingkungan yang mendukung keterlibatan aktif serta partisipasi mereka dalam proses pembelajaran.

4. Pembelajaran Kolaboratif Mendorong kolaborasi di antara siswa untuk bekerja sama, berbagi ide, dan belajar satu sama lain, karena kolaborasi memperkaya pemahaman dan mempromosikan keterampilan sosial.

 

5. Pengalaman Pembelajaran yang Berarti Menciptakan pengalaman pembelajaran yang berarti dengan mengaitkan materi baru dengan pengetahuan sebelumnya dan pengalaman hidup siswa.

6. Beragamnya Gaya PembelajaranMengakui bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda dan merancang pengalaman pembelajaran yang memenuhi berbagai gaya pembelajaran.

7. Kesesuaian dengan Tahap PerkembanganMemahami tahap perkembangan siswa dan menyusun strategi pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka.

8. Umpan Balik yang KonstruktifMemberikan umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta untuk memperbaiki kinerja mereka.

9. Keterkaitan Antar MateriMembangun hubungan antara konsep-konsep yang berbeda untuk membantu siswa memahami hubungan antara topik-topik yang diajarkan.

10. Refleksi Mendorong siswa untuk merefleksikan pemahaman mereka, memikirkan bagaimana mereka belajar, dan bagaimana mereka dapat meningkatkan proses belajar mereka di masa depan

Menerapkan prinsip-prinsip ini dalam lingkungan pembelajaran dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran dan menginspirasi siswa untuk belajar secara mandiri dan berkelanjutan.

Sedangkan menurut UUD No 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional menyatakan pembelajaran asalahan proses intrraksi peserta dididk dan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar jadi prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan berpijak dengan  harapan tujuan pembelajaran dan tumbuhnya proses pembelajaran yang dinamis dan terarah 

·         Prinsip-prinsip belajar

Merujuk pada panduan atau pedoman yang menggambarkan bagaimana individu memperoleh, memproses, menyimpan, dan mengingat informasi. Ini membantu dalam

memahami cara-cara yang paling efektif untuk belajar. Berikut adalah beberapa prinsip belajar utama            Prinsip-prinsip belajar merujuk pada panduan atau pedoman yang menggambarkan bagaimana individu memperoleh, memproses, menyimpan, dan mengingat informasi. Ini membantu dalam memahami cara-cara yang paling efektif untuk belajar. Berikut adalah beberapa prinsip belajar utama:

1. Motivasi

2. Perhatian Fokus dan konsentrasi yang tepat

3. Pemrosesan yang Mendalam

4. Latihan dan Repetisi

5. Penggunaan Beragam Instruksi

6. Penggunaan Sumber Daya yang Tersedia

7. Pengaturan Tujuan yang Jelas

8. Umpan Balik Konstruktif

9. Pengaturan Lingkungan Pembelajaran yang Mendukung

10. Penggunaan Teknologi Pendidikan

Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip belajar ini dapat membantu individu dalam meningkatkan efektivitas belajar mereka dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang dipelajari. Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:9), belajar merupakan suatu perilaku. Menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:10), belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas.

Jadi prinsip belajar adalah petunjuk atau cara yang perlu diikuti untuk melakukan kegiatan belajar.

         Implikasi Prinsip Pembelajaran

Implikasi dari prinsip-prinsip pembelajaran merujuk pada penerapan praktis dari konsep-konsep pembelajaran dalam konteks pengajaran dan pembelajaran. Ini berarti menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran secara efektif dalam strategi pengajaran untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Implikasi dari prinsip-prinsip pembelajaran ini terutama berfokus pada bagaimana guru dapat merancang kurikulum, metode pengajaran, dan lingkungan pembelajaran yang sesuai untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif. Dengan menerapkan implikasi dari prinsip-prinsip pembelajaran, para pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mereka, memahami materi dengan lebih baik, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk pemecahan masalah dan pemikiran kritis. Ini berkontribusi pada hasil pembelajaran yang lebih baik dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia nyata.

·         Prinsip belajar menurut para ahli

M. Sobry Sutikno (2013:11) pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

         Belajar perlu memiliki pengalaman dasar,

         Belajar harus bertujuan yang jelas dan terarah,

         Belajar memerlukan situasi yang problematis,

         Belajar harus memiliki tekad dan kemauan yang keras dan tidak mudah putus asa,

         Belajar memerlukan bimbingan, arahan, serta dorongan,

         Belajar memerlukan Latihan,

         Belajar memerlukan metode yang tepat, Belajar membutuhkan waktu dan tempat yang tepat.

Menurut atwi suparman

Prinsip pembelajaran dikemukakan oleh Atwi Suparman dengan mengadaptasi pemikiranFillbeck (1974), sebagai berikut :1.

 

1.      Respon-respon baru (new respons)

diulang sebagai akibat dari respon yang terjadisebelumnya. Bila respon itu berakibat menyenangkan, pelajar (learner) akan cenderungmengulang respon tersebut karena memelihara akibat yang menyenangkan.

Penerapannya dalam pembelajaran:

Dalam kegiatan pembelajaran antara lain: perlunya pemberian umpan balik positif dengansegera atas keberhasilan atau respon yang benar dari peserta didik dan sebaliknya pesertadidik harus aktif membuat respon,tidak hanya duduk diam dan mendengarkan saja.

2.      Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon, tetapi juga di bawah pengaruhkondisi atau tanda-tanda yang terdapat dalam lingkungan peserta didik.

Penerapannya dalam pembelajaran:

Perlunya menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai agar siswa bersedia belajar lebih giat. Juga penggunaan metode danmedia agar dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses belajar.

3.      Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurangfrekuensinya bila tidak diperkuat dengan pemberian akibat yang menyenangkan.

Penerapannya dalam pembelajaran:

Prinsip ini adalah pemberian isi pelajaran yang berguna pada peserta didik di dunia luardan memberikan umpan balik berupa imbalan dan penghargaan terhadap keberhasilansiswa. Pengajar sering memberikan siswa latihan dan tes akhir pengetahuan, keterampilandan sikap yang baru dikuasainya sering dimunculkan pula.

4.      Belajar yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer kepadasituasi lain yang terbatas pula.

Penerapannya dalam pembelajaran:

Pemberian kegiatan belajar pada peserta didik yang sesuai dan berhubungan dengandunia nyata/kehidupan sehari-hari perlu diperkaya dengan penggunaan berbagai contoh penerapan apa yang telah dipelajarinya. Penyajian isi pembelajaran perlu menggunkanberbagai media pembelajaran seperti gambar, diagram, film, rekaman audio/video, komputer, serta berbagai metode pembelajaran seperti simulasi, dramatisasi dan lainsebagainya

5.      Belajar menggeneralisasikan dan membedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yangkompleks seperti pemecahan masalah.

Penerapannya dalam pembelajaran:

Pemberian contoh secara jelas atas materi pelajaran yang diberikankepada peserta didik.6.

6.      Status mental peserta didik untuk menghadapi pelajaran akan mempengaruhi perhatian danketekunan siswa selama proses belajar

Penerapannya dalam pembelajaran:

Pentingnya menarik perhatian peserta didik untuk mempelajari isi pelajaran,antara laindengan menunjukkan apa yang dikuasai siswa setelah selesai belajar, bagaimanamenggunakan apa yang dikuasainya dalam kehidupan sehari-hari, bagaimanamenggunakan apa yang harus diikuti atau kegiatan yang harus dilakukan siswa agarmencapai tujuan pembelajaran dan sebagainya. 

7.      Kebutuhan memecah materi belajar yang kompleks menjadi kegiatan-kegiatan kecil akandapat dikurangi bila materi belajar yang kompleks dapat diwujudkan dalam suatu model. Penerapannya dalam pembelajaran adalah penggunaan media dan metode pembelajaran yang dapat menggambarkan materiyang kompleks.

8.      Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balikuntuk penyelesaian setiap langkah akan membantu sebagian besar siswa.

Penerapannya dalam pembelajaran:

digunakannya bahan belajar terprogram dan analisis pengalaman belajar pesertadidik menjadi kegiatan-kegiatan kecil disertai latihan dan pemberian umpan balik.

9.       Keterampilan tingkat tinggi seperti keterampilan mermecahkan masalah adalah perilakukompleks yang terbentuk dari komposisi keterampilan dasar yang lebih sederhana.

Penerapannya dalam pembelajaran:

adalah perumusan tujuan umum pembelajaran dalam bentuk hasil belajar yang operasionalagar dapat dianalisis menjadi tujuan-tujuan yang lebih khusus.Pembelajaran yangsistematis dari yang mudah hingga ke yang sulit. Demontrasi atau model yang digunakanharus dirancang agar dapat menggambarkan dengan jelas komponen-komponen yangtermasuk dalam perilaku/keterampilan yang kompleks itu. 10.

10.   Belajar cenderung menjadi cepat dan efisien serta menyenangkan bila siswa diberiinformasi bahwa ia menjadi lebih mampu dalam keterampilan memecahkan masalah.

Penerapannya dalam pembelajaran:

Pengurutan pelajaran harus dimulai dari yang sederhana secara bertahap menujukepada yang lebih komples dan kemajuan peserta didik dalam menyelesaikan pelajaranharus diinformasikan kepadanya agar keyakinan kepada kemampuan dirinya lebih besar.

 

Menurut Rothwell A. B Proses belajar dipengaruhi kesiapan peserta didik.

Yang dimaksud dengan kesiapan atau readiness adalah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus. Peserta didik yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.

1.       Prinsip Kesiapan (Readiness)

Proses belajar dipengaruhi kesiapan peserta didik. Yang dimaksud dengan kesiapan atau readiness adalah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus. Peserta didik yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.

2.      Prinsip Motivasi (Motivation)

Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan. Secara alami peserta didik selalu ingin tahu dan melakukan kegiatan penjajagan dalam lingkungannya. Rasa ingin tahu ini seyogyanya didorong dan bukan dihambat dengan memberikan aturan yang sama untuk semua anak.

3.      Prinsip Persepsi

Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaimana ia memahami situasi. Persepsi adalah interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku individu. Seseorang guru akan dapat memahami murid-muridnya lebih baik bila ia peka terhadap bagaimana cara seseorang melihat suatu

4.       Prinsip Tujuan

Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh peserta didik pada saat proses belajar terjadi. Karena tujuan merupakan sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang. Sehingga keberadaannya sangat penting untuk suatu kegiatan pembelajaran.

5.       Prinsip Transfer dan Retensi

Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru. Apa pun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain. Proses tersebut dikenal dengan proses transfer, kemampuan seseorang untuk menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi. Bahan-bahan yang dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh peserta didik dalam situasi baru.

6.      Prinsip Belajar Kognitif

Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan. Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi merupakan aktivitas mental yang berkaitan dengan proses belajar kognitif. Proses belajar itu dapat terjadi pada berbagai tingkat kesukaran dan menuntut berbagai aktivitas mental.

7.      Prinsip Belajar Afektif

Proses belajar afektif seseorang menentukan bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru. Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Dalam banyak hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar afektif. Sesungguhnya proses belajar afektif meliputi dasar yang asli untuk dan merupakan bentuk dari sikap, emosi dorongan, minat dan sikap individu.

8.      Prinsip Evaluasi

Jenis cakupan dan validitas evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan selanjutnya. Pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemajuan dalam pencapaian tujuan. Penilaian individu terhadap proses belajarnya dipengaruhi oleh kebebasan untuk menilai. Evaluasi mencakup kesadaran individu mengenai penampilan, motivasi belajar dan kesiapan untuk belajar. Individu yang berinteraksi dengan yang lain pada dasarnya ia mengkaji pengalaman belajarnya dan hal ini pada gilirannya akan dapat meningkatkan kemampuannya untuk menilai pengalamannya.

9.      Prinsip Belajar Psikomotor

Prinsip belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu mengendalikan aktivitas ragawinya. Belajar psikomotor mengandung aspek mental dan fisik.

Menurut Dr. Slameto, Phd

Menurut Slameto (2010: 2) belajar adalah proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku disini dalam pengertian belajar meliputi perubahan terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, bersifat positif dan aktif, bukan bersifat sementara, bertujuan atau terarah dan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Sedangkan menurut Sardiman (2007: 21) bahwa belajar adalah sebagai rangkaian kegiatan  jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia  seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, rannah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemudian menurut Aunurrahman (2010: 35) belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari ketiga definisi belajar yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara utuh, dan merupakan hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Macam-Macam Prinsip Pembelajaran Menurut Dr. Ahmad Santoso

         Prinsip Motivasi upaya guru untuk menumbuhkan dorongan belajar, baik dari dalam diri anak atau dari luar diri anak, sehingga anak belaiar seoptimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

         Prinsip Latar Belakang  upaya guru dalam proses belajar mengajar memerhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dimiliki anak agar tidak terjadi pengulangan yang membosankan.

         Prinsip Pemusatan Perhatian usaha untuk memusatkan perhatian anak dengan jalan mengajukan masalah yang hendak dipecahkan lebih terarah untuk mencapai tuiuan yang hendak dicapai.

         Prinsip Keterpaduan guru dalam menyampaikan materi hendaknya mengaitkan suatu pokok bahasan dengan pokok bahasan lain, atau subpokok bahasan dengan subpokok bahasan lain agar anak mendapat gambaran keterpaduan dalam proses perolehan hasil belajar.

         Prinsip Pemecahan Masalah situasi belaiar yang dihadapkan pada masalah-masalah. Hal ini dimaksudkan agar anak peka dan juga mendorong mereka untuk mencari, memilih, dan menentukan pemecahan masalah sesuai dengan kemampuannya.

         Prinsip Menemukan kegiatan menggali potensi yang dimiliki anak untuk mencari, mengembangkan hasil perolehannya dalam bentuk fakta dan informasi. Untuk itu, proses belajar mengajar yang mengembangkan potensi anak tidak akan menyebabkan kebosanan

         Prinsip Belajar Sambil Bekerja  kegiatan yang dilakukan berdasarkan pengalaman untuk mengembangkan dan memperoleh pengalaman baru,proses belaiar mengajar yang memberi kesempatan kepada anak untuk bekeria, berbuat sesuatu akan memupuk kepercayaan diri, gembira, dan puas karena kemampuannya tersalurkan dengan melihat basil kerjanya.

         Prinsip Belajar Sambil Bermain kegiatan yang dapat menimbulkan suasana menyenangkan bagi siswa dalam belajar, karena dengan bermain pengetahuan, keterampilan, sikap, dan daya fantasi anak berkembang. Suasana demikian akan mendorong anak aktif dalam belajar.

         Prinsip Perbedaan Individu upaya guru dalam proses belaiar mengajar yang memerhatikan perbedaan individu dari tingkat kecerdasan, sifat, dan kebiasaan atau latar belakang keluarga. Hendaknya guru tidak memperlakukan anak seolah-olah sama semua.

         Prinsip Hubungan Sosial Kegiatan belaiar hendaknya dilakukan secara berkelompok untuk melatih anak menciptakan suasana keria sama dan saling menghargai satu sama lainnya.

Macam-Macam Prinsip Pembelajaran Menurut Rusman (2015)

         Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada peserta didik apabila bahan pelajaran itu sesuai kebutuhannya, sehingga termotivasi untuk mempelajari secara serius. Gage dan Berliner mendefinisikan motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

         Prinsip Keaktifan

Pada dasarnya setiap manusia sudah memiliki keaktifan. Keaktifan dikarenakan adanya rasa ingin tahu (interna) dan pergaulan (eksternal). Jika keaktifan siswa dibatasi maka akan mengakibatkan siswa itu pasif.

         Prinsip Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman 

Edgar Dale dalam Oemar Hamalik mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung.keterlibatan langsung secara fisik tidak menjamin keaktifan belajar. Untuk dapat melibatkan peserta didik secara fisik, mental, emosional dan intelektual, pendidik hendaknya merancang pembelajarannya secara sistimatis, melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan karakteristik mata pelajaran.

         Prinsip Pengulangan

suatu tindakan atau perbuatan berupa latihan berulangkali yang dilakukan peserta didik yang bertujuan untuk lebih memantapkan hasil pembelajarannya. Thorndike mengemukakan ada tiga prinsip atau hukum dalam belajar yaitu:

§  Law of readines

§  Law of exercise

§  Law of effect

 

         Prinsip Perbedaan Individual

 Oemar Hamalik mengemukakan bahwa perbedaan individu manusia, dapat dilihat dari dua sisi yakni horizontal dan vertikal. Perbedaan horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek mental, seperti tingkat kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi dan sebagainya. Sedang perbedaan vertikal adalah perbedaan individu dalam aspek jasmaniah seperti bentuk badan, tinggi dan besarnya badan, tenaga dan sebagainya.

Prinsip Pembelajaran Menurut Gagne (1997) dalam Ihsana El Khuluqo (2016:22-22)

         Menarik perhatian

         Menyampaikan tujuan pembelajaran

         Meningkatkan konsep yang telah dipelajari

         Menyampaikan materi pelajaran

         Memberi bimbingan belajar

         Memperoleh kinerja siswa

         Memberikan balikan

         Menilai hasil belajar

         Memperkuat retensi dan transfer belajar

 

Prinsip Perhatian dan Motivasi

·         Pendidik

§  Merancang bahan ajar yang menarik

§  Mengkondisikan proses belajar aktif

§  Menggunakan metode dan Teknik pembelajaran yang menyenangkan

§  Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa didalam belajar (kebutuhan dihargai, tidak merasa tertekan )

§  Meyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi

§  Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa

§  Memberitahu nilai nilai moral dalam kehidupan nyata yang terhubungan dalam pembelajaran.

·         Peserta didik

Peserta didik harus membangkitkan perhatiannya kepada pesan yang dipelajarinya, demikian pula halnya dengan motivasi.

 

Prinsip Keaktifan

·         Pendidik

§  Memberi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan, eksperimen

§  Memberikan tugas individu atau kelompok

§  Memberikan pujian verbal atau nonverbal terhadap siswa yang merespon terhadap pertanyaan yang diajukan

§  Menggunakan multi metode atau multimedia di dalam pembelajaran

§  Memberikan kesempatan siswa untuk berkreativitas dalam proses pembelajaran

·         Peserta Didik

§  Mencari sumber informasi yang dibutuhkan

§  Membuat kliping, membuat karya tulis dan lain sebagainya

 

Prinsip Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman

·         Pendidikan

§  Mengaktifkan peran individual/ kelompok kecil didalam penyelesaian tugas

§  Menggunakan media secara langsung dan melibatkan siswa untuk mencoba

§  Memberikan tugas-tugas praktek

·         Peserta didik

§  mencari ayat-ayat makiyah dan madaniyah

§  membuat laporan dari hasil survey dan sebagainya.

 

Prinsip Pengulangan

·         Pendidik

§  Memilah pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan

§  Merancang kegiatan pengulangan

§  Mengembangkan soal latihan

§  Mengimplementasikan kegitan pengulangan yang bervariasi

·         Peserta Didik

kesadaran mereka untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan secara berulang untuk memecahkan masalah

Prinsip Tantangan

·         Pendidik

§  Merancang dan mengelola kegiatan eksperimen

§  Memebri tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa

§  Mendorong siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap sesi pembelajaran

§  Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang menarik

§  Merancang dan mengelola kegiatan diskusi

·         Peserta Didik

§  Melakukan kegiatan eksperimen

§  Melaksanakan tugas mandiri atau berusaha memecahkan masalah.

 

Prinsip Perbedaan Individu

·         Pendidik

§  memilih metode pembelajaran dengan memperhatikan karakterisik dan perbedaan individu

§  Mengendalikan dan mengubah sikap negative peserta didik dalam belajarke arah perilaku yang mendukung belajar

§  Merancang pemanfaatan media dengan memperhatikan tipe-tipe belajar setiap peserta didik

·         Peserta Didik

§  Menentukan tempat duduk dikelas

§  Menyusun jadwal belajar

 

 

 

 

 

 

 


Komentar