Nama : Seli Kusuma Wardani
Nim : 22836005
KelasPTI_2B
Prinsip-Prinsip
Belajar dan Pembelajaran
·
Pengertian prinsip-prinsip belajar
dan pembelajaran
prinsip-prinsip belajar
dan pembelajaran pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dalam KBBI Pengertian
prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran adalah asas kebenaran yang menjadi
pokok dasar berpikir, bertindak dan
sebagainya. Dalam Bahasa inggris prinsip di sebut principle yang berarti a
truth or belive that is accepted as a base for reasoning or action yang artinya
kebenaran atau keyakinan yang diterima sebagai dasar penalaran atau Tindakan
Ada
beberapa prinsip pembelajaran yang telah diakui dalam pendidikan.
Prinsip-prinsip ini membantu dalam merancang lingkungan pembelajaran yang
efektif dan memastikan bahwa siswa memperoleh pemahaman yang mendalam dan
berkelanjutan. Berikut adalah beberapa prinsip pembelajaran utama
1. Relevansi Materi yang diajarkan harus
relevan dengan kehidupan siswa dan pengalaman sehari-hari mereka agar mereka
dapat melihat kegunaan langsung dari apa yang mereka pelajari.
2.Aktivitas Melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan seperti diskusi,
proyek, dan eksperimen, bukan hanya pendekatan pasif seperti kuliah atau
penugasan membaca
3. Keterlibatan Mendorong keterlibatan
siswa dalam pembelajaran dengan memotivasi mereka dan menciptakan lingkungan
yang mendukung keterlibatan aktif serta partisipasi mereka dalam proses
pembelajaran.
4. Pembelajaran Kolaboratif Mendorong
kolaborasi di antara siswa untuk bekerja sama, berbagi ide, dan belajar satu
sama lain, karena kolaborasi memperkaya pemahaman dan mempromosikan
keterampilan sosial.
5. Pengalaman Pembelajaran yang Berarti
Menciptakan pengalaman pembelajaran yang berarti dengan mengaitkan materi baru
dengan pengetahuan sebelumnya dan pengalaman hidup siswa.
6. Beragamnya Gaya PembelajaranMengakui
bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda dan merancang pengalaman
pembelajaran yang memenuhi berbagai gaya pembelajaran.
7. Kesesuaian dengan Tahap
PerkembanganMemahami tahap perkembangan siswa dan menyusun strategi
pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif, sosial, dan
emosional mereka.
8. Umpan Balik yang KonstruktifMemberikan
umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka
memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta untuk memperbaiki kinerja mereka.
9. Keterkaitan Antar MateriMembangun
hubungan antara konsep-konsep yang berbeda untuk membantu siswa memahami
hubungan antara topik-topik yang diajarkan.
10. Refleksi Mendorong siswa untuk
merefleksikan pemahaman mereka, memikirkan bagaimana mereka belajar, dan
bagaimana mereka dapat meningkatkan proses belajar mereka di masa depan
Menerapkan
prinsip-prinsip ini dalam lingkungan pembelajaran dapat membantu meningkatkan
efektivitas pembelajaran dan menginspirasi siswa untuk belajar secara mandiri
dan berkelanjutan.
Sedangkan
menurut UUD No 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional menyatakan
pembelajaran asalahan proses intrraksi peserta dididk dan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar jadi prinsip pembelajaran adalah landasan
berpikir, landasan berpijak dengan
harapan tujuan pembelajaran dan tumbuhnya proses pembelajaran yang
dinamis dan terarah
·
Prinsip-prinsip belajar
Merujuk pada panduan atau
pedoman yang menggambarkan bagaimana individu memperoleh, memproses, menyimpan,
dan mengingat informasi. Ini membantu dalam
memahami cara-cara yang
paling efektif untuk belajar. Berikut adalah beberapa prinsip belajar utama Prinsip-prinsip belajar merujuk pada
panduan atau pedoman yang menggambarkan bagaimana individu memperoleh,
memproses, menyimpan, dan mengingat informasi. Ini membantu dalam memahami
cara-cara yang paling efektif untuk belajar. Berikut adalah beberapa prinsip
belajar utama:
1.
Motivasi
2.
Perhatian Fokus dan konsentrasi yang tepat
3.
Pemrosesan yang Mendalam
4.
Latihan dan Repetisi
5.
Penggunaan Beragam Instruksi
6.
Penggunaan Sumber Daya yang Tersedia
7.
Pengaturan Tujuan yang Jelas
8.
Umpan Balik Konstruktif
9.
Pengaturan Lingkungan Pembelajaran yang Mendukung
10.
Penggunaan Teknologi Pendidikan
Memahami
dan menerapkan prinsip-prinsip belajar ini dapat membantu individu dalam
meningkatkan efektivitas belajar mereka dan memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang materi yang dipelajari. Menurut Skinner dalam Dimyati dan
Mudjiono (2009:9), belajar merupakan suatu perilaku. Menurut Gagne dalam
Dimyati dan Mudjiono (2009:10), belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil
belajar berupa kapabilitas.
Jadi
prinsip belajar adalah petunjuk atau cara yang perlu diikuti untuk melakukan
kegiatan belajar.
•
Implikasi
Prinsip Pembelajaran
Implikasi
dari prinsip-prinsip pembelajaran merujuk pada penerapan praktis dari
konsep-konsep pembelajaran dalam konteks pengajaran dan pembelajaran. Ini
berarti menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran secara efektif dalam strategi
pengajaran untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Implikasi dari
prinsip-prinsip pembelajaran ini terutama berfokus pada bagaimana guru dapat
merancang kurikulum, metode pengajaran, dan lingkungan pembelajaran yang sesuai
untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif. Dengan menerapkan implikasi
dari prinsip-prinsip pembelajaran, para pendidik dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar
mereka, memahami materi dengan lebih baik, dan mengembangkan keterampilan yang
diperlukan untuk pemecahan masalah dan pemikiran kritis. Ini berkontribusi pada
hasil pembelajaran yang lebih baik dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi
tantangan dunia nyata.
·
Prinsip belajar menurut para ahli
M. Sobry Sutikno (2013:11) pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
•
Belajar
perlu memiliki pengalaman dasar,
•
Belajar
harus bertujuan yang jelas dan terarah,
•
Belajar
memerlukan situasi yang problematis,
•
Belajar
harus memiliki tekad dan kemauan yang keras dan tidak mudah putus asa,
•
Belajar
memerlukan bimbingan, arahan, serta dorongan,
•
Belajar
memerlukan Latihan,
•
Belajar
memerlukan metode yang tepat, Belajar membutuhkan waktu dan tempat yang tepat.
Menurut atwi suparman
Prinsip pembelajaran dikemukakan oleh
Atwi Suparman dengan mengadaptasi
pemikiranFillbeck (1974), sebagai berikut :1.
1.
Respon-respon baru (new respons)
diulang sebagai akibat
dari respon yang terjadisebelumnya. Bila respon
itu berakibat menyenangkan, pelajar (learner) akan cenderungmengulang respon
tersebut karena memelihara akibat yang menyenangkan.
Penerapannya dalam pembelajaran:
Dalam
kegiatan pembelajaran antara lain: perlunya pemberian umpan balik positif
dengansegera atas keberhasilan atau respon yang benar dari peserta didik dan
sebaliknya pesertadidik harus aktif membuat respon,tidak
hanya duduk diam dan mendengarkan saja.
2.
Perilaku tidak hanya dikontrol oleh
akibat dari respon, tetapi juga di bawah pengaruhkondisi atau tanda-tanda yang
terdapat dalam lingkungan peserta didik.
Penerapannya dalam
pembelajaran:
Perlunya menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa
sebelum pembelajaran dimulai agar siswa bersedia belajar lebih giat. Juga
penggunaan metode danmedia agar dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses
belajar.
3.
Perilaku yang ditimbulkan oleh
tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurangfrekuensinya bila tidak
diperkuat dengan pemberian akibat yang menyenangkan.
Penerapannya dalam
pembelajaran:
Prinsip ini adalah pemberian isi pelajaran yang berguna pada peserta
didik di dunia luardan memberikan umpan balik berupa imbalan dan penghargaan
terhadap keberhasilansiswa. Pengajar sering memberikan siswa latihan dan
tes akhir pengetahuan, keterampilandan sikap yang baru dikuasainya sering
dimunculkan pula.
4.
Belajar yang berbentuk respon terhadap
tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer kepadasituasi lain yang terbatas
pula.
Penerapannya dalam
pembelajaran:
Pemberian kegiatan belajar pada peserta didik yang sesuai dan
berhubungan dengandunia nyata/kehidupan sehari-hari perlu diperkaya dengan
penggunaan berbagai
contoh penerapan apa yang telah dipelajarinya. Penyajian isi pembelajaran perlu menggunkanberbagai media pembelajaran seperti gambar, diagram, film, rekaman audio/video,
komputer, serta berbagai metode pembelajaran seperti simulasi, dramatisasi dan
lainsebagainya
5.
Belajar menggeneralisasikan dan
membedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yangkompleks seperti pemecahan
masalah.
Penerapannya dalam
pembelajaran:
Pemberian contoh secara jelas atas materi pelajaran yang diberikankepada
peserta didik.6.
6.
Status mental peserta didik untuk
menghadapi pelajaran akan mempengaruhi perhatian danketekunan siswa selama
proses belajar
Penerapannya dalam pembelajaran:
Pentingnya menarik perhatian peserta didik untuk mempelajari isi
pelajaran,antara laindengan menunjukkan apa yang dikuasai siswa setelah selesai
belajar, bagaimanamenggunakan apa yang dikuasainya dalam kehidupan sehari-hari,
bagaimanamenggunakan apa yang harus diikuti atau kegiatan yang harus dilakukan
siswa agarmencapai tujuan pembelajaran dan sebagainya.
7.
Kebutuhan memecah materi belajar yang
kompleks menjadi kegiatan-kegiatan kecil akandapat dikurangi bila materi
belajar yang kompleks dapat diwujudkan dalam suatu model. Penerapannya dalam
pembelajaran adalah penggunaan media dan metode pembelajaran yang dapat
menggambarkan materiyang kompleks.
8.
Kegiatan belajar yang dibagi menjadi
langkah-langkah kecil dan disertai umpan balikuntuk penyelesaian setiap langkah
akan membantu sebagian besar siswa.
Penerapannya dalam pembelajaran:
digunakannya bahan belajar terprogram dan analisis pengalaman belajar
pesertadidik menjadi kegiatan-kegiatan kecil disertai latihan dan pemberian
umpan balik.
9.
Keterampilan tingkat tinggi seperti
keterampilan mermecahkan masalah adalah perilakukompleks yang terbentuk dari komposisi
keterampilan dasar yang lebih sederhana.
Penerapannya dalam pembelajaran:
adalah perumusan tujuan umum pembelajaran dalam bentuk hasil belajar
yang operasionalagar dapat dianalisis menjadi tujuan-tujuan yang lebih
khusus.Pembelajaran yangsistematis dari yang mudah hingga ke yang sulit.
Demontrasi atau model yang digunakanharus dirancang agar dapat menggambarkan
dengan jelas komponen-komponen yangtermasuk dalam perilaku/keterampilan yang
kompleks itu. 10.
10. Belajar cenderung menjadi cepat
dan efisien serta menyenangkan bila siswa diberiinformasi bahwa ia menjadi
lebih mampu dalam keterampilan memecahkan masalah.
Penerapannya dalam
pembelajaran:
Pengurutan pelajaran
harus dimulai dari yang sederhana secara bertahap menujukepada yang lebih
komples dan kemajuan peserta didik dalam menyelesaikan pelajaranharus
diinformasikan kepadanya agar keyakinan kepada kemampuan dirinya lebih besar.
Menurut Rothwell A. B Proses belajar dipengaruhi kesiapan peserta didik.
Yang dimaksud dengan kesiapan atau readiness adalah
kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu
terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus.
Peserta didik yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan
mengalami kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah
kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang pengalaman, hasil
belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan
seseorang dapat belajar.
1.
Prinsip Kesiapan (Readiness)
Proses belajar
dipengaruhi kesiapan peserta didik. Yang dimaksud dengan kesiapan atau
readiness adalah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan
dengan hal itu terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas
khusus. Peserta didik yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam
belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan
ini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang
pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain
yang memungkinkan seseorang dapat belajar.
2.
Prinsip
Motivasi (Motivation)
Tujuan dalam
belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi adalah suatu
kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu
dan memelihara kesungguhan. Secara alami peserta didik selalu ingin tahu dan
melakukan kegiatan penjajagan dalam lingkungannya. Rasa ingin tahu ini
seyogyanya didorong dan bukan dihambat dengan memberikan aturan yang sama untuk
semua anak.
3.
Prinsip
Persepsi
Seseorang
cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaimana ia memahami situasi. Persepsi
adalah interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia
dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi
perilaku individu. Seseorang guru akan dapat memahami murid-muridnya lebih baik
bila ia peka terhadap bagaimana cara seseorang melihat suatu
4.
Prinsip Tujuan
Tujuan harus
tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh peserta didik pada saat proses
belajar terjadi. Karena tujuan merupakan sasaran khusus yang hendak dicapai
oleh seseorang. Sehingga keberadaannya sangat penting untuk suatu kegiatan
pembelajaran.
5.
Prinsip Transfer dan Retensi
Belajar dianggap
bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam
situasi baru. Apa pun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan
digunakan dalam situasi yang lain. Proses tersebut dikenal dengan proses
transfer, kemampuan seseorang untuk menggunakan lagi hasil belajar disebut
retensi. Bahan-bahan yang dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh peserta
didik dalam situasi baru.
6.
Prinsip
Belajar Kognitif
Belajar
kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan. Belajar kognitif
mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah, dan
keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru,
berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi merupakan aktivitas mental yang
berkaitan dengan proses belajar kognitif. Proses belajar itu dapat terjadi pada
berbagai tingkat kesukaran dan menuntut berbagai aktivitas mental.
7.
Prinsip
Belajar Afektif
Proses belajar
afektif seseorang menentukan bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan
pengalaman baru. Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan
sikap. Dalam banyak hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar afektif.
Sesungguhnya proses belajar afektif meliputi dasar yang asli untuk dan
merupakan bentuk dari sikap, emosi dorongan, minat dan sikap individu.
8.
Prinsip
Evaluasi
Jenis cakupan dan
validitas evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan selanjutnya.
Pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemajuan
dalam pencapaian tujuan. Penilaian individu terhadap proses belajarnya dipengaruhi
oleh kebebasan untuk menilai. Evaluasi mencakup kesadaran individu mengenai
penampilan, motivasi belajar dan kesiapan untuk belajar. Individu yang
berinteraksi dengan yang lain pada dasarnya ia mengkaji pengalaman belajarnya
dan hal ini pada gilirannya akan dapat meningkatkan kemampuannya untuk menilai
pengalamannya.
9.
Prinsip
Belajar Psikomotor
Prinsip belajar
psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu mengendalikan aktivitas
ragawinya. Belajar psikomotor mengandung aspek mental dan fisik.
Menurut Dr. Slameto, Phd
Menurut Slameto (2010: 2)
belajar adalah proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah
laku disini dalam pengertian belajar meliputi perubahan terjadi secara sadar,
perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, bersifat positif dan
aktif, bukan bersifat sementara, bertujuan atau terarah dan mencakup seluruh
aspek tingkah laku. Sedangkan menurut Sardiman (2007: 21) bahwa belajar
adalah sebagai rangkaian kegiatan jiwa
raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur
cipta, rasa dan karsa, rannah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemudian menurut
Aunurrahman (2010: 35) belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan
lingkungannya. Dari ketiga definisi belajar yang telah dikemukakan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara utuh, dan merupakan
hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Macam-Macam Prinsip Pembelajaran Menurut Dr. Ahmad
Santoso
•
Prinsip
Motivasi upaya guru untuk
menumbuhkan dorongan belajar, baik dari dalam diri anak atau dari luar diri anak,
sehingga anak belaiar seoptimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
•
Prinsip
Latar Belakang upaya guru dalam proses
belajar mengajar memerhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah
dimiliki anak agar tidak terjadi pengulangan yang membosankan.
•
Prinsip
Pemusatan Perhatian usaha untuk memusatkan perhatian anak dengan jalan
mengajukan masalah yang hendak dipecahkan lebih terarah untuk mencapai tuiuan
yang hendak dicapai.
•
Prinsip
Keterpaduan guru dalam menyampaikan materi hendaknya mengaitkan suatu pokok
bahasan dengan pokok bahasan lain, atau subpokok bahasan dengan subpokok
bahasan lain agar anak mendapat gambaran keterpaduan dalam proses perolehan
hasil belajar.
•
Prinsip
Pemecahan Masalah situasi belaiar yang dihadapkan pada masalah-masalah. Hal ini
dimaksudkan agar anak peka dan juga mendorong mereka untuk mencari, memilih,
dan menentukan pemecahan masalah sesuai dengan kemampuannya.
•
Prinsip
Menemukan kegiatan menggali potensi yang dimiliki anak untuk
mencari, mengembangkan hasil perolehannya dalam bentuk fakta dan informasi.
Untuk itu, proses belajar mengajar yang mengembangkan potensi anak tidak akan
menyebabkan kebosanan
•
Prinsip
Belajar Sambil Bekerja kegiatan yang
dilakukan berdasarkan pengalaman untuk mengembangkan dan memperoleh pengalaman
baru,proses belaiar mengajar yang memberi kesempatan kepada anak untuk bekeria,
berbuat sesuatu akan memupuk kepercayaan diri, gembira, dan puas karena
kemampuannya tersalurkan dengan melihat basil kerjanya.
•
Prinsip
Belajar Sambil Bermain kegiatan yang dapat menimbulkan suasana menyenangkan
bagi siswa dalam belajar, karena dengan bermain pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan daya fantasi anak berkembang. Suasana demikian akan mendorong anak
aktif dalam belajar.
•
Prinsip
Perbedaan Individu upaya guru dalam proses belaiar mengajar yang memerhatikan
perbedaan individu dari tingkat kecerdasan, sifat, dan kebiasaan atau latar
belakang keluarga. Hendaknya guru tidak memperlakukan anak seolah-olah sama
semua.
•
Prinsip
Hubungan Sosial Kegiatan belaiar hendaknya dilakukan secara berkelompok untuk
melatih anak menciptakan suasana keria sama dan saling menghargai satu sama
lainnya.
Macam-Macam Prinsip Pembelajaran Menurut Rusman (2015)
•
Perhatian
terhadap pelajaran akan timbul pada peserta didik apabila bahan pelajaran itu
sesuai kebutuhannya, sehingga termotivasi untuk mempelajari secara serius. Gage
dan Berliner mendefinisikan motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan
mengarahkan aktivitas seseorang.
•
Prinsip
Keaktifan
Pada dasarnya setiap manusia
sudah memiliki keaktifan. Keaktifan dikarenakan adanya rasa ingin tahu
(interna) dan pergaulan (eksternal). Jika keaktifan siswa dibatasi maka akan
mengakibatkan siswa itu pasif.
•
Prinsip
Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman
Edgar Dale dalam Oemar Hamalik mengemukakan bahwa
belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman
langsung.keterlibatan langsung secara fisik tidak menjamin keaktifan belajar.
Untuk dapat melibatkan peserta didik secara fisik, mental, emosional dan
intelektual, pendidik hendaknya merancang pembelajarannya secara sistimatis,
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik dan karakteristik mata pelajaran.
•
Prinsip
Pengulangan
suatu tindakan atau perbuatan berupa latihan
berulangkali yang dilakukan peserta didik yang bertujuan untuk lebih
memantapkan hasil pembelajarannya. Thorndike mengemukakan ada tiga prinsip atau
hukum dalam belajar yaitu:
§ Law of readines
§ Law of exercise
§ Law of effect
•
Prinsip
Perbedaan Individual
Oemar Hamalik mengemukakan bahwa perbedaan
individu manusia, dapat dilihat dari dua sisi yakni horizontal dan vertikal.
Perbedaan horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek mental, seperti
tingkat kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi dan sebagainya. Sedang
perbedaan vertikal adalah perbedaan individu dalam aspek jasmaniah seperti
bentuk badan, tinggi dan besarnya badan, tenaga dan sebagainya.
Prinsip Pembelajaran Menurut Gagne (1997) dalam Ihsana
El Khuluqo (2016:22-22)
•
Menarik
perhatian
•
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
•
Meningkatkan
konsep yang telah dipelajari
•
Menyampaikan
materi pelajaran
•
Memberi
bimbingan belajar
•
Memperoleh
kinerja siswa
•
Memberikan
balikan
•
Menilai
hasil belajar
•
Memperkuat
retensi dan transfer belajar
Prinsip
Perhatian dan Motivasi
·
Pendidik
§ Merancang
bahan ajar yang menarik
§ Mengkondisikan
proses belajar aktif
§ Menggunakan
metode dan Teknik pembelajaran yang menyenangkan
§ Mengupayakan
pemenuhan kebutuhan siswa didalam belajar (kebutuhan dihargai, tidak merasa
tertekan )
§ Meyakinkan
siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi
§ Mengoreksi
sesegera mungkin pekerjaan siswa
§ Memberitahu
nilai nilai moral dalam kehidupan nyata yang terhubungan dalam pembelajaran.
·
Peserta didik
Peserta
didik harus membangkitkan perhatiannya kepada pesan yang dipelajarinya,
demikian pula halnya dengan motivasi.
Prinsip
Keaktifan
·
Pendidik
§ Memberi
kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan, eksperimen
§ Memberikan
tugas individu atau kelompok
§ Memberikan
pujian verbal atau nonverbal terhadap siswa yang merespon terhadap pertanyaan
yang diajukan
§ Menggunakan
multi metode atau multimedia di dalam pembelajaran
§ Memberikan
kesempatan siswa untuk berkreativitas dalam proses pembelajaran
·
Peserta Didik
§ Mencari
sumber informasi yang dibutuhkan
§ Membuat
kliping, membuat karya tulis dan lain sebagainya
Prinsip
Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman
·
Pendidikan
§ Mengaktifkan
peran individual/ kelompok kecil didalam penyelesaian tugas
§ Menggunakan
media secara langsung dan melibatkan siswa untuk mencoba
§ Memberikan
tugas-tugas praktek
·
Peserta didik
§ mencari
ayat-ayat makiyah dan madaniyah
§ membuat
laporan dari hasil survey dan sebagainya.
Prinsip
Pengulangan
·
Pendidik
§ Memilah
pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan
§ Merancang
kegiatan pengulangan
§ Mengembangkan
soal latihan
§ Mengimplementasikan
kegitan pengulangan yang bervariasi
·
Peserta Didik
kesadaran mereka untuk
bersedia mengerjakan latihan-latihan secara berulang untuk memecahkan masalah
Prinsip Tantangan
·
Pendidik
§ Merancang
dan mengelola kegiatan eksperimen
§ Memebri
tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa
§ Mendorong
siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap sesi pembelajaran
§ Mengembangkan
bahan-bahan pembelajaran yang menarik
§ Merancang
dan mengelola kegiatan diskusi
·
Peserta
Didik
§ Melakukan
kegiatan eksperimen
§ Melaksanakan
tugas mandiri atau berusaha memecahkan masalah.
Prinsip
Perbedaan Individu
·
Pendidik
§ memilih
metode pembelajaran dengan memperhatikan karakterisik dan perbedaan individu
§ Mengendalikan
dan mengubah sikap negative peserta didik dalam belajarke arah perilaku yang
mendukung belajar
§ Merancang
pemanfaatan media dengan memperhatikan tipe-tipe belajar setiap peserta didik
·
Peserta Didik
§ Menentukan
tempat duduk dikelas
§ Menyusun
jadwal belajar
Komentar
Posting Komentar